Di komputer (Laptop) yang
saya gunakan, ada 3 sistem operasi (OS). Fedora, Linux Mint, dan
Window$ 7. Sayangnya yang terakhir saya sebut adalah versi bajakan
(huhuhu.......). Beberapa alasan (buat 'ngeles' kali ya?) sekedar
informasi mengapa sampai ada 3 OS pada Laptop saya adalah:
- Saya kerja di Toko Komputer dan lebih dari 95% pelanggan kami menggunakan Window$ OS (terpaksa sedikit-sedikit saya harus mengerti apa itu patch, keygen, dan tentunya activator). Hal lainnya adalah Toko kami menggunakanan software Keuangan Original yang tentu saja sayang, jika tidak digunakan.
- Linux Mint. Karena anak-anak saya “tidak ingin” saya ajari Window$ (masalahnya saya belum mampu untuk mengkonsumsi produk Microsoft itu). Dan agar seluruh “hasil kerja” saya tidak acak-acakan (soalnya saya masih bodoh). Saya install game dan aplikasi-aplikasi edukasi serta aneka games, khusus buat mereka. Dan untuk mereka bereksplorasi tentu saja.
- FEDORA. Jangan ditanya. Sejak jamannya RedHeat, saya sudah jatuh cinta sama package manager rpm. Memang sempat absen lama sewaktu RedHeat “merubah” citra free-nya menjadi komersil. Tapi sejak suksesornya (sudah agak terlambat), merelease versi ke-10, saya kembali “bercinta” dengannya.
Ok. Begitu kira-kira
singkatnya histori penggunaan OS pada komputer-komputer yang saya
gunakan. Khusus untuk Mint OS, saya sering gonta-ganti dengan
“keluarga “ Linux yang lain.
Pada kesempatan kali ini,
kita akan coba mengulas fedora 19 yang bernama “Schrodinger's Cat”.
Dari awal tentu saja! Karena, sebagaimana anda, saya pun adalah
seorang pemula (hehe... dari dulu sampai sekarang jadi pemula terus
tuh).
Asumsi saya adalah: kita
semua telah memiliki Live CD fedora 19 “Schrodinger's Cat”. Kalau
belum, silahkan anda sedot dari SINI. Trus... siapkan partisi kosong,
yang kalau mungkin, minimal 50GB (kalau nggak sampai segitu juga
nggak apa. Coba saja dulu).
Setelah itu, kita dapat
memindahkan booting komputernya ke CD atau DVD Rom pada komputer kita
agar Live CD Fedora terbaca pertama kali. Seandainya sukses, maka
akan muncul tampilan seperti ini:
Gambar 01
Apabila telah muncul
tampilan seperti di atas, tekan Enter saja. Dan Live CD fedora akan
mulai “bekerja”. Sampai Nantinya akan muncul tampilan seperti
ini:
Gambar 02
Klik Try Fedora untuk
mencoba lebih dulu fitur-fitur default yang dimiliki oleh fedora 19
atau kilik install to Hard drive untuk mengeksekusi permintaan
instalasi fedora OS. Asumsi saya, kita langsung melakukan instalasi
fedora OS ini. Maka, yang tampil kemudian adala screenshot sebagai
berikut:
Gambar 03
Di sini kita “ditawarkan”
pilihan bahasa yang akan kita gunakan pada fedora yang akan kita
install. Anda bisa memilih Bahasa Indonesia, jika memang itu yang
anda kehendaki (saya sendiri membiarkannya default/English) agar
cepat saja, bukan karena saya menguasai bahasa Inggris (hehe....).
Kalau sudah,tekan Enter.
Tampilan berikutnya,
sebenarnya, memerlukan konfigurasi detail. Tetapi karena asumsi kita
adalah instalasi sederhana (tanpa koneksi jaringan dan internet). Maka
kita “hanya” akan berkosentrasi ke tujuan instalasi (Installation
Destination). Lihat Screenshot berikut ini:
Gambar 04
LOCALIZATION, SOFTWARE,
dan KEYBOARD; pada kasus kali ini kita abaikan semua (alias Default
atau kita “menguasakan sepenuhnya pada kebijakan fedora”) haha...... Kita
akan fokus pada INSTALLATION DESTINATION (karena – saya sendiri –
seringkali “terkecoh” oleh pengaturan partisi di sini).
Sekarang kita coba klik
2X tulisan: INSTALLATION DESTINATION. Maka – kira-kira akan tampil
seperti Screenshot berikut:
Gambar 05
25.6GB, SATA HARDDISK,
dan sda/25.6GB free yang tampak di atas bisa muncul apa saja dan
berapa saja tergantung jenis harddisk dan kapasitas harddisk yang
anda miliki..
Kemudian klik Full disk
summary and bootloader seperti yang tampak pada screenshot di atas.
Kemudian, Klik Set as Boot Device seperti yang tampak pada gambar berikut:
Gambar 06
Setelah kita memilih
harddisk dan bootloader, klik Close. Berikutnya akan begini:
Gambar 07
Klik (pilih) I want to
review/modify my disk partitions before continuing seperti yang
ditunjuk tanda panah warna merah. Kemudian klik Continue.
Gambar 08
Perhatikan Gambar 08 di
atas. Akan sangat berbeda jika kita merubah sedikit Gambar 07 dengan
mengganti Partition Scheme menjadi selain LVM (apabila anda pemula
seperti saya, saya menyarankan untuk menggantinya). Bagian yang saya
lingkari adalah partisi-partisi yang ada pada harddisk kita. Pilih
partisi kosong yang telah anda buat sebelumnya (ini akan sangat
membantu, bagi anda yang telah memiliki sistem operasi Window$. Atau
anda yang ingin menggunakan Dual OS [Window$ dan Linux secara
bersamaan] dalam satu Harddisk).
Kolom di sebelah kanan
dapat anda isi dan sesuaikan.
- Name = dapat anda isi apa saja atau biarkan default (bawaannya)
- Mount Point = cukup anda isi dengan back slash (/) yang berarti root atau folder utama
- Label = dapat anda isi apa saja, misalnya: fedora (untuk menandakan nama OS yang anda instal pada partisi ini).
- Desired Capacity = kapasitas harddisk yang anda inginkan (isi saja dengan maksimumnya. Misalnya: 25.6 GB).
- Device Type = ganti LVM dengan standart partition misalnya.
- File System = ext4 (sama seperti contoh di atas)
- Volume group = fedora (sama seperti contoh gambar).
Klik Update setting. Kita
akan diajak ke slide berikutnya seperti ini:
Gambar 09
Screenshot di atas
menunjukkan bahwa proses instalasi sedang berjalan dan memberikan 2
peringatan pada kita. Lihat tanda seru pada ROOT PASSWORD dan USER
CREATION. Klik satu persatu. Kemudian isikan root password yang
diminta (minimal 8 karakter). Klik Done pada pojok kiri atas. Dan
untuk menciptakan user, klik USER CREATION, maka anda akan
mendapatkan slide isian seperti ini:
Gambar 10
Isikan Full name dengan
nama anda atau apa saja (hindari penggunaan spasi). Username
(biasanya mengikuti isian Full name anda) biarkan saja (atau anda
ingin merubahnya dengan yang lain?). Kemudian berikan contreng pada
Make this user administrator (apabila user yang anda buat ini juga
user administrator), atau biarkan kosong tanpa contrengan. Lalu
contreng pula Require a password to use this account (apabila anda
menginginkan login dengan password), atau biarkan kosong tanpa
contrengan. Selanjutnya isikan password (tentu saja yang berbeda
dengan password root yang telah anda ciptakan). Ulangi lagi password
anda sebagai langkah konfirmasi (Confirm password). Klik Done apabila
sudah selesai.
Lihat Slide berikutnya.
Biarkan sampai proses selesai seperti ini:
Gambar 11
Apabila sudah (perhatikan
keterangan Complete!). Lalu Klik Quit. Apa yang terjadi? Jika anda
diminta Reboot (Restart) Lakukan! (dan keluarkan Live CD fedora anda
dari CD/DVD ROM).
Kemudian anda akan
menemukan tampilan Grub yang meminta anda untuk memilih salah satu
sistem operasi yang ada pada komputer anda. Arahkan dengan
menggunanakan tanda panah pada keyboard anda untuk memilih, kemudian
tekan Enter (Default-nya grub akan menjadikan fedora sebagai booting
pertama dan anda tinggal menekan Enter untuk mengeksekusinya).
Gambar 12
Semoga Bermanfaat.
Kind Regards
REFERENSI:
gan mau tanya file isonya yang mana ya?
BalasHapussaya lihat di fedora besar file 915MB
tapi waktu saya lihat di kambing kok 4GB ya?