Sabtu, 27 Juni 2015

MIKROTIK TANPA PROXY Bag. SATU

Beberapa waktu yang lalu Mikrotik salah seorang sahabat yang memiliki warnet "terbakar" alias tidak bisa digunakan lagi. Karena satu dan lain hal, akhirnya warnet tersebut hanya menggunakan Server Proxy yang berbasiskan ClearOS versi 6.
Warnet tetap beroperasi seperti biasa. Karena kebutuhan pengunjung warnet sangat bervariasi, maka keluhan-keluhan penginjung (sejak tidak menggunakan mikrotik) mulai bermunculan. Utamanya dari kalangan Gamers dan Wartawan Broadcast. Lag! itu yang sering terjadi. Plus Buffering yang terlalu lama pada saat pengunjung sedang menikmati totonan online (Streaming) seperti youtube, mivo tv, nontonmovie, dsb.

Disebabkan "kejar tayang" akhirnya saya mengambil jalan pintas dengan merombak "mesin" Proxy menjadi "mesin" Mikrotik. Apa boleh buat, keterbatasan sang Owner akan kedua fungsi "mesin" yang sebenarnya saling mendukung tersebut (Mikrotik dan Proxy Server) terpaksa harus "disunat" menjadi Mikrotik (RouterBoard) saja.

Catatan ini saya tujukan bagi siapa saja yang menggunakan (atau akan menggunakan) RouterBoard Mikrotik. Khususnya untuk pemula (seperti saya). Asumsi-asumsi yang saya gunakan adalah:
  • Koneksi menggunakan saluran Fiber Optik Speedy (GPON)
  • Maksimal Bandwitch 50MB Downstream (download) dan 10MB Upstream (upload)
  • Hardware Jaringan:
      • GPON (Modem Fiber Optik)
      • Mikrotik versi 5.20 (PC Pentium 4 + 2 LAN Card) 
      • Swtch HUB 16 Port
  •  1 PC Billing + 16 PC Client
  • Aktivitas pengunjung (berdasarkan prioritas):
    1. Game Online
    2. Upload Berita (film dengan format wmv)
    3. Download
    4. Streaming (Youtube dll)
    5. facebook, browsing, dsb...
Sip. Sebelum ke TKP dan karena saya tidak menggunakan RouterBoard Mikrotik (seperti RB750 misalnya) ada baiknya kita "jalan-jalan" dulu untuk menambah wawasan.
  •  Kualitas jaringan yang diberikan (asumsi: Speedy). Karena sudah menggunakan koneksi Fiber Optik, dianjurkan menggunakan Perangkat dengan inisialisasi akhir (akhiran) G yang biasanya mengidentifikasikan Gigabits. Misalnya: tipe Mikrotik RB450G.
  • Berikut Keterangan Perangkat dengan kualifikasi Gigabit :
    • Kabel UTP Cat 6: Tidak seperrti tipe CAT 5 yang hanya memiliki bandwitch 100MB/detik dengan panjang kabel di bawah 100 meter. Pada CAT 6 kecepatan bandwitch mencapai antara 550MB/detik sampai dengan 1Gb/detik (tergantung panjang kabel antar konektor).
    • Ethernet Gigabits: Ethernet (LAN) Card pada Komputer kita juga harus Gigabits (Desktop/CPU generasi terbaru biasanya sudah mendukung hal itu). Bandingkan dengan Ethernet dengan tipe 10/100 yang hanya mendukung kecepatan 10Mbps sampai 100Mbps.
    • Konektor UTP CAT 6: Umumnya perbedaan antara konektor CAT 5 dengan CAT 6 terletak pada kemampuan Transmisi. Titik persambungan/terminasi category 6 memiliki kerugian transmisi paket data (losses) jauh lebih kecil ketimbang CAT 5.
    • Switch Gigabits: Untuk mendukung kecepatan hingga mencapai 10/100/1000 kita juga harus menggunakan Switch dengan kategori Gigabit yang sekarang sudah banyak dipasaran.
Ok. Sebagaimana asumsi yang saya gunakan, di sini kita menggunakan Desktop/CPU sebagai pengganti dari Mikrotik RouterBoard.
  1. Siapkan 1 buah CPU (min. Pentium III  >>> Pentium IV lebih baik (minimum  dengan 2 buah Ethernet Card; HDD minimal 10GB dan Memory minimal 512, lebih besar lebih baik).
  2. Siapkan sebuah CD kosong dan aplikasi burning seperti Nero atau sejenisnya.
  3. Download Mikrotik RouterOS dari SINI atau INI.
  4. Burning hasil unduhan dengan aplikasi Nero (atau yang sejenis) untuk dijadikan bootable installer.
  5. Sip.Sekarang tinggal proses eksekusinya. Atur booting CPU (yang akan dijadikan mesin Mikrotik) dari CD/DVD ROM (first boot). 
  6. Jika benar, penampakannya akan seperti gambar di bawah ini:

Pilih 'a' untuk untuk menandai seluruhnya (hingga seperti pada gambar di atas), kemudian dilanjutkan dengan menekan huruf  'i' untuk memulai proses instalasi atau huruf 'q' untuk membatalkan. Ikuti intruksi-instruksi berikutnya dengan menekan Enter. Tunggu sampai selesai.

Yups! Seharusnya Mikrotik RouterOS kita sudah dapat berjalan. Untuk mencobanya, kita unduh lebih dulu winbox dari SINI. Ups! colok lebih dulu kabel utp ke Ether0 (ethernet/lan card pertama) sebagai langkah percobaan. Kemudian jalankan winbox hasil unduhan tadi. Jika berhasil pada monitor kita seharusnya muncul seperti gambar di bawah ini.

Tampilan Pertama Winbox

Sip. Setelah kita mengklik tombol Connect, seharusnya akan muncul penampakan seperti di bawah ini.

Penampakkan Kedua

Oke. Asumsinya modem (GPON) kita setting dengan mode Bridge. Artinya Uplink internet dari Mikrotik. Maka kita harus mengaktifkan PPPoE Client lebih dulu, karena tanpa itu artinya GPON kita belum bisa terhubung dengan internet (kecuali jika GPON disetting dalam mode PPoE. Dan itu diluar pokok pembahasan tulisan kali ini).

Berikut ini merupakan penampakan winbox kita (dan sudah berhasil terkoneksi dengan internet).

Gambar 3
Cara Setting Mikrotik jadi PPPoE untuk Koneksi Internet


Gambar 4
Mengkoneksikan Mikrotik ke Internet

Ok. Sampai di sini kita anggap Mikrotik sudah bisa berinteraksi dengan Internet.
Biar nggak bouzen... Untuk saat ini segini dulu ya? Tulisan berikutnya kita akan main-main mikrotik dengan terminal (Script). N agar sama-sama bisa cepat paham, ada baiknya jika kita ngoprek sendiri dulu.

Kind Regards,