Pak, mas, kang, mBak .....
Maaf lho kalau saya lancang
ini bukan karena saya pintar
juga bukan karena saya lebih tau
Demi Allah mas....
saya justru ndak tau apa-apa
saya benar-benar ndak paham
tentang ikhlas yang sedang saya cermati
saat ini
Sungguh koq mas....
dari literatur-literatur yang saya baca
dari penuturan para sahabat yang saya dengar
semua masih dalam ketidakpahaman
saya
ini koq...
yang membuat saya bertanya-tanya
bukan kepada sampeyan mas
bukan kepada para penulis buku-buku best seller
tapi justru lebih kepada diri saya sendiri
lebih kepada kahausan saya kepada kesejatianNya
Astagfirullahalaziem........
semoga Allah SWT mau mengampuni saya
atas kelancangan ini
atas keingintahuan ini
Maaf lho kalau saya lancang
ini bukan karena saya pintar
juga bukan karena saya lebih tau
Demi Allah mas....
saya justru ndak tau apa-apa
saya benar-benar ndak paham
tentang ikhlas yang sedang saya cermati
saat ini
Sungguh koq mas....
dari literatur-literatur yang saya baca
dari penuturan para sahabat yang saya dengar
semua masih dalam ketidakpahaman
saya
ini koq...
yang membuat saya bertanya-tanya
bukan kepada sampeyan mas
bukan kepada para penulis buku-buku best seller
tapi justru lebih kepada diri saya sendiri
lebih kepada kahausan saya kepada kesejatianNya
Astagfirullahalaziem........
semoga Allah SWT mau mengampuni saya
atas kelancangan ini
atas keingintahuan ini
coba memahami
sesuatu yang begitu kompleks hakekatnya
Ikhlas......
yang saya tau cumasurat Al-Ikhlas
yang pendek tapi teramat-sangat ......
tidak bisa saya jabarkan
karena begitu sarat makna
sesuatu yang begitu kompleks hakekatnya
Ikhlas......
yang saya tau cuma
yang pendek tapi teramat-sangat ......
tidak bisa saya jabarkan
karena begitu sarat makna
Sungguh lho…..
dari salah satu literatur saya temui fitrah
sebagai pengertiannya
dari salah seorang sahabat yang fasih
saya jumpai amalan hati
saya jumpai amalan hati
sebagai pemaknaan harfiahnya
Ikhlas….
Sepatah kata yang jadi begitu menggelitik nurani
Keiinginan
Dan seabreg pemikiran serba konkret
Saya koq mas……
yang bicara ini
tidak menyangkut-pautkan siapapun
karena ini memang pribadi sifatnya
yang saya cari dari manapun
dan siapun
sumbernya
dan saya juga yang akan bertanggung-jawab
apabila ternyata ada kesalahan pemaknaan
ada bias persepsi
atas ikhlas yang saya yakini
biar….
biar….
Allah SWT yang menghakimi saya
karena saya yakin-seyakinnya
jika hanya Dia hakim yang paling adil
sampai keluar jagat sekalipun
Tapi sampeyan juga boleh koq…..
apabila ingin menghakimi saya
kalau ingin menggurui saya
jika mau mengajari saya
ikhlas……
dengan sepasang mata terbelalak menyaksikan
salah benarnya wacana kasat mata
melalui telinga terbuka lebar mendengarkan
baik buruknya aneka irama nuansa hati
saya percaya koq…..
dengan kebodohan ini
saya akan tetap mencintaiNya
apapun resikonya
kapanpun waktunya
dan semoga
Dia masih mengampuni kecerobohan ini
atas kelancangan tiada henti
perihal pembelajaran
Ikhlas.....