Jumat, 30 Agustus 2013

DEBIAN 7 "WHEEZY"


Enaknya pake Linux itu, kita selalu dibuat penasaran. Linux anu yang tadinya nggak pernah kedengeran namanya, tau-tau masuk 10 besar di daftar 100 distro terpopuler versi Distrowatch. Atau Linux itu yang tadinya cuma merupakan “distro turunan” dari main distro populer, tiba-tiba justru menduduki peringkat di atas main distro-nya sendiri. Bukan nggak mungkin juga ada distro Linux yang tiba-tiba “hilang” begitu saja dari peredaran karena pengembangnya (developer) “bubar jalan”.

Meskipun Linux merupakan Sistem Operasi Open Source (terbuka) yang bisa didapat secara gratis, bukan berarti minim kualitas, dan memiliki standart “di bawah” Sistem Operasi berbayar (komersil). Terbukti jika dari 500 super komputer di dunia, lebih dari 90%-nya menggunakan Sistem Operasi Linux (tentu saja dengan berbagai distro).

Debian sendiri termasuk salah satu distro Linux yang tertua. Diciptakan oleh Ian Murdock pada tahun 1933. Debian merupakan singkatan dari nama DEBra (istri) dan IAN (pencipta). Sayangnya Debian sempat fakum cukup lama. Namun demikian, pengembang Ubuntu – salah satu distro turunannya – tetap aktif merilis versi demi versi dengan banyak perbaikan, hingga sempat bercokol lama di peringkat pertama Distrowatch.

Terlepas dari semua prolog di atas, kali ini saya kembali mencoba Debian 7 “Wheezy” yang merupakan release terakhir pada saat artikel ini saya tulis. Intinya tetap sama. Kita cuma “menyiapkan” Debian OS agar dapat bekerja dengan baik.

Pertama. Lakukan update pasca instalasi dengan mengetikkan perintah: 

sudo apt-get update

Siapkan “Repository penting” dengan menambahkannya pada direktory /etc/apt/source.list

Instal lebih dulu teks editor nano dan midnight commander tools dengan mengetikkan perintah:

apt-get install nano mc

kemudian ketik perintah:

cp /etc/apt/source.list /etc/apt/source.list_asli
Maksudnya: agar file asli (repository bawaan) tidak hilang.

nano /etc/apt/source.list
Hapus semua kalimat yang ada, kemudian copy paste baris-baris berikut:


#Repository utama
deb http://ftp.au.debian.org/debian stable main contrib non-free
deb-src http://ftp.au.debian.org/debian stable main contrib non-free

deb http://ftp.debian.org/debian/ wheezy-updates main contrib non-free
deb-src http://ftp.debian.org/debian/ wheezy-updates main contrib non-free

deb http://security.debian.org/ wheezy/updates main contrib non-free
deb-src http://security.debian.org/ wheezy/updates main contrib non-free

#Repository untuk file-file multimedia
deb http://www.deb-multimedia.org wheezy main non-free
#deb http://www.deb-multimedia.org wheezy-backports main

#Repository untuk driver Radeon
deb http://http.debian.net/debian/ wheezy-backports main contrib non-free

#Repository untuk google chrome
deb http://security.debian.org/debian-security wheezy/updates main

Simpan dengan menekan ctrl+o (apabila meminta persetujuan, tekan Enter).
Keluar dari teks editor nano dengan menekan ctrl+x (perintah-peritah pada teks editor nano).

Ketik baris perintah berikut untuk melakukan update (pembaruan) repository.

apt-get update

Install codecs untuk keperluan multimedia (khususnya video dan audio) agar file-file multimedia seperti mp3, flv, mkv dapat “berjalan” dengan baik. Lakukan dengan mengetikkan perintah sebagai berikut:

apt-get update && apt-get install deb-multimedia-keyring

Lanjutkan dengan melakukan instalasi aplikasi video dan audio kesayangan anda dengan mengetikkan perintah:

apt-get install audacious vlc

Install Adobe Flash Player dengan mengetikkan perintah:

apt-get install flashplugin-nonfree

Sampai di sini, Youtube dan Zynga Poker dapat anda “mainkan” pada iceweasel, browser bawaan debian (masih besutan mozilla, yang memiliki fitur serupa dengan firefox).

Apabila bila Video Card anda adalah ATI Radeon, perintah-perintah di bawah ini akan sangat membantu.

aptitude update

aptitude -r install linux-headers-$(uname -r|sed 's,[^-]*-[^-]*-,,') fglrx-driver

aptitude -r -t wheezy-backports install fglrx-legacy-driver

apt-get install firmware-linux-nonfree
apt-get install fglrx-driver fglrx-control fglrx-glx fglrx-atieventsd fglrx-modules-dkms

Pada Laptop saya, yang menggunakan ATI Radeon HD 5000 series, perintah berikut cukup maknyus:

mkdir /etc/X11/xorg.conf.d

echo -e 'Section "Device"\n\tIdentifier "My GPU"\n\tDriver "fglrx"\nEndSection' /etc/X11/xorg.conf.d/20-fglrx.conf

Satu lagi, yaitu driver wireless (wifi). Karena yang terpasang adalah realtek, maka saya melakukan instalasi firmware lebih dulu dengan perintah sebagai berikut:

apt-get update && apt-get install firmware-iwlwifi
apt-get install firmware-realtek

CAT: wifi card yang ada pada laptop anda bisa berbeda (cek lebih dulu apakah driver wifi anda sudah terinstall (terdeteksi) atau belum. Jika sudah, perintah di atas tidak diperlukan).

Sampai di sini, seharusnya resolusi monitor bisa optimal dan wifi anda mampu menangkap sinyal hotspot di sekitar.

Yups! Anda tinggal memodifikasi Debian anda agar mampu “melayani” dengan baik. Gunakan teks editor untuk menambah dan mengurangi daftar repository yang ada.


USB MODEM

Dari pengalaman saya, modem keluaran Huawei, Prolink, dan Qualcom dapat terdeksi dengan baik. Anda tinggal mengklik Activities (pojok kiri atas >>> untuk Desktop Gnome), kemudian pilih (klik) Applications, lalu pilih (klik) System Tools >> Network Connection. Tampilan yang tampak harus seperti ini:






setelah kita meng-klik (memilih) Mobile Broadband, tampilan berikutnya akan begini:





Pada Laptop saya, karena menggunakan CDMA Modem Esia Max-D (dan tanpa merubah nama koneksi), seperti yang tampak pada gambar di atas, mesin Debian akan memberikan nama Esia connection secara otomatis (anda bisa merubahnya dengan nama apa saja). Apabila anda baru pertama kali menginstall usb modem, tampilan akan kosong. Anda tinggal meng-klik Add seperti contoh gambar di atas. 


Gambar di atas memberitahukan pada kita apakah usb modem yang kita gunakan dapat “dikenali” atau tidak oleh “mesin” Debian kita. Apabila dikenali, anda tinggal melanjutkan serangkaian permintaan berikutnya untuk kemudian meng-klik continue atau Next (ingat, tahap terakhir anda wajib mengisikan username dan password dari provider yang anda gunakan [smartfren, aha/esia, termasuk koneksi GSM seperti telkomsel, indosat, dll).

Apabila tampilan persis seperti gambar di atas, artinya usb modem kita belum terhubung dengan mesin debian yang kita gunakan. HUBUNGKAN SECARA MANUAL DENGAN MENGGUNAKAN PERINTAH-PERINTAH pada terminal.

Pertama, kita buat dulu file wvdial agar usb modem kita dapat dieksekusi oleh “mesin” Linux yang kita miliki, dengan menuliskan perintah:

nano /etc/wvdial.conf

Kemudian isi (edit) dengan kalimat-kalimat (kode) sebagai berikut:

[Dialer smart]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Stupid Mode = yes
Modem Type = Analog Modem
ISDN = 0
New PPPD = yes
Phone = #777
Modem = /dev/ttyUSB0
Username = smart
Password = smart
Baud = 115200

Simpan dengan menekan ctrl+o kemudian keluar dari teks editor nano dengan perintah ctrl+x
Asumsinya kita menggunakan usb modem CDMA dengan kartu smart (sesuaikan dengan SIM Card milik anda). Perhatikan baris username dan password. Rubah sesuai Provider SIM Card anda (Misalnya, Esia: username=esia dan password=esia).

Ok. Selanjutnya, ketikkan perintah:

lsusb

Kita akan melihat tampilan yang kira-kira seperti ini:

Bus 001 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub
Bus 002 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub
Bus 003 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 004 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 001 Device 003: ID 5986:0313 Acer, Inc
Bus 003 Device 002: ID 046d:c52f Logitech, Inc. Wireless Mouse M305

Baris-baris di atas menunjukkan port yang terhubung dengan port usb kita. Asumsi saya, anda belum memasang usb modem anda. Sekarang, pasang (colok) usb modem anda. Ulangi perintah:

lsub

Perhatikan! Pada layar monitor anda seharusnya bertambah 1 (satu) baris lagi. Catat (ingat) baris tambahan itu (terutama pada kolom yang saya blok). Kode tersebut menunjukkan: 046d=vendor dan c52f=product.

Sip. Sekarang ketik (tulis) perintah berikut ini:

modprobe usbserial vendor=0xxx product=xxxx

Setelah menekan Enter, dan apabila kode vendor dan product anda benar, artinya – saat ini – usb modem anda sudah diinsialisasi (didaftarkan) pada “mesin” Debian anda.

Saatnya melakukan “uji coba” dengan menuliskan perntah:

dmesg

Perhatikan, Debian akan mengeksekusi usb modem anda. Setelah selesai, ketikkan perintah seperti berikut untuk mengaktifkannya:

wvdial smart

Yups! Seharusnya usb modem anda sudah dapat berfungsi. Dan anda sudah dapat berselancar via browser kesayangan anda (Ice Weasel, jika anda menggunakan browser default bawaan Debian).

Semoga Bermanfaat.

Kind Regards,

Admin bengkelprestasi.net


CATATAN: 
  • Asumsi yang digunakan,  anda berkerja di terminal sebagai root (super user).
  • Berikan komentar agar tulisan-tulisan berikutnya dapat lebih baik.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar